Selamat Datang di Blogku..jangan lupa tinggalkan jejak..^^, Semangat !! untuk jadi ahli ekonomi islam!! Selamat datang dalam kehidupanku, sebuah cerita dari perjalananku mencari sebuah arti hidup.

Monday, 29 March 2010

كتابُ السَّلَم

Bab tentang salam
باب: السّلم فِي كَيْلٍ مَعْلَومٍ
Salam dengan takaran yang ditentukan
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قال: قَدِمَ رَسُولُ اللهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وسلّم المَدِينَةَ٬ وَالنَّاسُ يُسْلِفُونَ فِي الثَّمَرِ الْعَامَ والْعَامَيْنِ٬ فَقالَ: مَنْ سَلَّفَ فِي ثَمْرٍ٬ فَلْيُسْلِفْ فِي كَيْلٍ مَعْلُومٍ٬ وَوَزْنٍ مَعْلُومٍ. وَعَنْهُ فِي رواية: إِلى أَجَلٍ مَعْلُمٍ. (رواه الْبخاري
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas r.a., dia berkata: Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di madinah, orang orang yang membayar harga buah buahan yang masih akan dipanen satu tahun atau dua tahun kemudian, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang melakukan pembayaran sebelum menerima barangnya maka tentukanlah takaran dan timbangannya”. Riwayat lain menyebutkan tambahan: “...dan tentukan pula batas waktunya.” (HR Bukhari, nomor 2239)

باب: السَّلمِ إلَى ماليْسَ عِنْدَهُ اَصْلٌ
Salam dengan orang yang tidak pasti memiliki barang yang akan dijual
عَنْ ابْنِ أَبِي أَوفَى رَضِيَ الله عَنْهُمَا قال: إِنَّ كُنَّا نُسْلِفُ عَلَى عَهْدِ رَسُولُ اللهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وسلّم وَأَبِي بَكْرٍ وعُمَرَ: فِي الْحِنْطَةِ والشَّعِيْرِ والزَّبِيبِ والتَّمْرٍ. (رواه البخاري
Diriwayatkan dari Ibnu Abi Aufa r.a., dia berkata: Pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar r.a. dan Umar r.a., kami melakukan pembayaran dimuka sebelum barangnya ada, untuk komoditi tepung, gandum, anggur kering dan kurma. (HR Bukhari, nomor 2242 dan 2243)
وَعَنْهُ فِي رواية قال: كُنَّا نسْلِفُ نَبِيطَ أَهْلِ الشَّأمِ فِي الْحِنْطَةِ وَاشَّعِيرِ وَالزَّيْتِ٬ فِي كَيْلٍ مَعْلُومٍ٬ إلَى أَجَلٍ مَعْلُومٍ. قيل له: إلى مَنْ كَانَ أَصْلُهُ عِنْدَهُ؟ قال: مَا كُنَّا نَسْأَلُهُمْ عَنْ ذٰلِكَ. (رواه البخاري
Diriwayatkan dari Ibnu Abi Aufa r.a., melalui riwayat yang lain ia berkata: Kami membayar uang sebelum barangnya ada kepada para petani syam, untuk membeli tepung, gandum, dan minyak, dengan ditentukan takarannya dan batas waktunya. Dinyatakan kepadanya, “Apakah pembayaran di muka itu dilakukan kepada orang yang nantinya akan menjual barangnya?” Ia menjawab,”Kami tidak menanyakan hal itu kepada mereka.” (HR Bukhari, nomor 2244 dan 2245)[]

No comments:

Post a Comment