Bab Larangan Menjual Buah Buahan yang Belum Masak tanpa Syarat

حديث ابْن عمر رضي الله عنْهما: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ الثمَرِ حَتّى يَبْدُوَ صَلَاحُهَا نَهَى الْبَاءِعَ وَالْمُبْتَاعَ

890. Diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ’anhuma dia telah berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami menjual buah buahan sebelum buah tersebut masak.”

حديث جابرٍ رضي الله عنْه قال: نَهَانَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الثّمَرِ حَتّى يَطِيبَ

891. Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu, dia telah berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami menjual buah buahan sebelum buah tersebut masak.”

حديث ابْن عبّاسٍ رضي الله عنْهما قال: نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ النّخْلِ حَتَّى يَأْكُلَ مِنْهُ أَوْ يُٶْ كَلَّ وَحَتَّى يُوزَنَ قَالَ فَقُلْتُ مَا يُوزَنُ فَقَالَ رَجُلٌ عِنْدَهُ حَتَّى يُحْزَرَ

892. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia telah berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang menjualbuah kurma yang belum masak, sampai kurma itu bisa dimakan atau bisa ditimbang.” Aku bertanya: “Apa artinya bisa ditimbang itu?” Seseorang lelaki yang berada disisinya menjawab: “Sampai bisa ditaksir.”

حديث أبي هريْرة رضي الله عنْه قال: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَبْتَاعُوا الثِّمَارَ حَتَّى يَبْدُوَ صَلَاحُهَا

893. Diriwayatkan dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia telah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Janganlah kamu membeli buah buahan sampai betul betul masak yaitu bisa dimakan.”
Hadis di atas menerangkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang menjual buah buahan sebelum masak, kecuali adanya kesepakatan.[]
(Mutafaq'alaih)