Jakarta - Buntut dari kerusuhan yang terjadi di Pelabuhan Koja Tanjung Priok sudah sangat mempengaruhi kegiatan ekspor impor lewat pelabuhan utama tersebut. Pelayanan Bea Cukai lumpuh, sehingga barang-barang yang akan keluar masuk pun tertahan di pelabuhan dan menumpuk.
Demikian disampaikan oleh Kabag Humas Ditjen Bea dan Cukai Efi Suhartantyo kepada detikFinance, Rabu (14/4/2010).
"Kalau tadi pagi pelayanan tersendat, sekarang sudah lumpuh. Karena kerusuhan yang terjadi di tempat terssebut, sehingga peti kemas tertimbun di pelabuhan," ujarnya.
Efi mengatakan, dengan pelayanan yang tersendat ini sudah jelas akan membuat barang tertahan sehingga para pengusaha akan rugi waktu.
"Seharusnya barang sudah bisa keluar, namun akibat kerusuhan ini barang tertahan, sehingga pengusaha jadi rugi waktu," jelasnya.
Meskipun begitu, menurut Efi sampai malam hari ini Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok sudah berhasil mengurus 120 dokumen impor barang untuk keluar. Akibat kerusuhan ini, maka impor barang lewat jalur merah lumpuh.
Untuk mengantisipasi penumpukan barang, Efi mengatakan, arus barang impor akan dialihkan ke pintu masuk lain, tidak melalui Pelabuhan Koja.
Seperti diketahui, rencana penggusuran makam Mbah Priok berbuntut pada kerusuhan, Data dari Administrator Pelabuhan Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai, Kementrian Perhubungan, hingga pukul 13.30 WIB, tercatat korban luka dari Brimob 9 orang, warga sipil 6 orang, polisi lalu lintas 1 orang, Satpol PP 36 orang, dan anggota Forum Betawi Rempug (FBR) 2 orang. (dnl/qom)
Wednesday, 14 April 2010
Pelayanan Bea Cukai di Pelabuhan Koja Lumpuh Total
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment