Luhur Hertanto - detikFinance
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani berkomitmen untuk menutup setiap lubang yang berpotensi menimbulkan tindak korupsi bagi pegawainya, khususnya di Direktorat Jenderal Pajak. Belajar dari kasus markus pajak Rp 28 miliar yang melibatkan Gayus Tambunan.
"Saya dengan kasus ini pokoknya kita evaluasi terhadap keseluruhan. Yang penting sekarang saya harus amankan seluruh target penerimaan negara. Reformasi dari sisi integritas, kinerja, dan munculnya pelanggaran itu kita koreksi sungguh-sungguh," ujarnya saat ditemui di kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/4/2010).
Sri Mulyani mengatakan dirinya juga meminta Komite Pengawas Perpajakan untuk tidak segan-segan mengundang pihak luar yang kredibel untuk memberikan pandangan dan koreksi terhadap jalannya reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan.
"Hari ini saya minta buat rencana jangka pendek dari Itjen, Kanwil, dan KPP agar diberikan kepada saya langkah apa saja yang perlu. Yang sudah saya sampaikan 8 langkah itu sekarang sedang dikerjakan termasuk memeriksa dari laporan kekayaan. Membuat peta tingkah laku dan kerawanan dari para aparat dan membangun kembali reputasi dan kredibilitas dari seluruh jajaran Ditjen Pajak," paparnya.
Kemudian, Sri Mulyani mengatakan dirinya telah mengumpulkan para pejabat eselon 2 dan 3 untuk terus mengawal keamanan penerimaan setoran pajak.
"Mereka bilang siap mengamankan penerimaan dan mulai terus menerus melakukan evaluasi kritis terhadap segala apapun potensi penyelewengan di unitnya masing-masing. Nah saya akan mengikuti itu," tutupnya.
Tuesday, 6 April 2010
Sri Mulyani Tutup Lubang Korupsi di Ditjen Pajak
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment